Tato Itu Seni, Tapi Inilah 6 Efek Negatif Saat Memilikinya

Pada dasarnya tato memang dianggap seni. Meskipun kebanyakan orang yang tidak memahami seni sama sekali, menyebabkan hal itu cuma pembelaan saja. Seolah-olah keputusan menciptakan tato pada diri sendiri atas dasar seni, padahal sekedar ikut-ikutan atau malah punya tujuan lain, biar sangar katanya.
Terlepas dari seni atau tidak, tatto tetap menawarkan imbas buruk bagi kehidupan. Untuk diri sendiri, ataupun untuk orang lain. Beberapa misalnya ialah sebagai berikut.

1. Tatto cenderung menciptakan pujian sekaligus kesombongan semu. Jika dalam diri sudah mencicipi hal ini, tentu saja cenderung pamer dan membanggakan tatto yang dimiliki. Bahkan ada yang berusaha menambah sebanyak-banyaknya tatto yang dimiliki. Imbasnya, baca bab berikutnya.
2. Stigma di masyarakat kita kebanyakan menganggap bahwa tatto itu cenderung memberikan aksara bebas, urakan, dan tidak disiplin. Akhirnya orang-orang cenderung hati-hati dalam menjalin kerja sama atau memberi dogma. Makanya banyak syarat lowongan pekerjaan yang tidak menerima karyawan yang memiliki tatto.
3. Secara perlahan pandangan jelek masyarakat ihwal orang bertato, membangun abjad pemilik tatto untuk memberikan sisi buruknya. Sebab tanpa melaksanakan hal itu saja, sudah dianggap jelek. Jadi tidak perlu menutupi keburukan diri sendiri. Akhirnya sebagian besar orang dengan tatto lebih suka menjadi orang bebas, tidak peduli menjaga kesan, yang tentu saja memberi efek pada nama baik diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.
4. Memiliki tatto cenderung kuat pada pergaulan, apalagi seorang perempuan. Kepemilikan tatto itu akan mendatangkan orang dari abjad yang tidak begitu baik. Dan akibatnya dalam pergaulan, cenderung nyaman dengan orang-orang bebas, tidak disiplin yang sebagian besar memiliki sikap tidak baik.
5. Sebaliknya, peluang untuk mempunyai pergaulan yang baik jelas akan berkurang. Sebab ada beberapa orang yang menganggap bahwa tato itu jelek. Bukan berdasarkan opini, tapi melihat fakta-fakta bahwa kebanyakan pemilik tatto bukan orang baik.
6. Memberi efek kepada generasi muda yang masih labil untuk sekedar ikut-ikutan. Bagaimana nanti bila mereka memaknai tatto dengan cara yang salah. Akhirnya kehidupan pun menjadi tidak terkontrol. Merasa bebas, apalagi ada sosok panutan yang tetap sukses meskipun bertato.

Kita harus menyadari bahwa tatto cenderung menggiring orang untuk berperilaku tidak baik. Sudah berapa banyak, hanya dimulai dari tatto karenanya mempunyai pergaulan jelek, sehabis melalui fase berantai kesudahannya kebanyakan menjadi kriminal, menjadi anak jalanan, minimal cuma mempunyai gaya hidup yang merusak diri dan kala depan.
Tato memang bukan kriminal, tapi kepemilikannya bisa membangun aksara menjadi seorang kriminal. Tato memang seni, tapi orang yang memilikinya tidak selalu memahami seni. Banyak yang menjadikan hal itu sebagai pembelaan, sebab pada kenyataannya tidak mempunyai jiwa seni dalam dirinya.
Memang ada yang mempunyai tatto tapi sukses, jadi orang besar, dan perilakunya tetap baik. Tapi itu cuma sebagian kecil. Kebanyakan justru dari kalangan kriminal, hidup dijalanan, cari pekerjaan pun akibatnya susah. Jangan pengaruhi generasi muda untuk membuka salah satu jalan untuk menjadi orang bebas dan memiliki pergaulan yang buruk.
Belum ada Komentar untuk "Tato Itu Seni, Tapi Inilah 6 Efek Negatif Saat Memilikinya"
Posting Komentar